Godlif Malatuny
Pancasila lahir dari semangat gotong royong yang membara,
pembantingan tulang bersama,
pemerasan keringat bersama,
perjuangan bantu-membantu bersama.
Membumikan ajaran luhur Pancasila,
hendak dilandasi semangat gotong royong yang membara,
prinsip ketuhanan yang berkebudayaan, yang lapang dan
toleran,
bukan ketuhanan yang saling menyerang dan mengucilkan.
Prinsip internasionalisme yang berperikemanusiaan dan
berperikeadilan,
bukan internasionalisme yang eksploitatif dan menjajah demi
meraup keuntungan.
Prinsip kebangsaan yang mengembangkan persatuan dari aneka
perbedaan,
bukan kebangsaan yang meniadakan perbedaan atau menolak
pesatuan.
Prinsip demokrasi yang mengembangkan musyawarah mufakat,
agar segenap kewargaan selalu merekat,
bukan demokrasi yang didikte oleh suara mayoritas,
atau minoritas elite pemodal dan penguasa yang memiliki
kapasitas.
Prinsip kesejahteraan yang mengembangkan partisipasi segenap
kewargaan,
maupun emansipasi di bidang ekonomi dengan semangat
kekeluargaan,
bukan visi kesejahteraan yang berbasis
individualisme-kapitalisme,
bukan pula yang mengembangkan kebebasan individu seperti
dalam sistem etatisme.
Pancasila adalah dasar persatuan dan haluan
kemajuan-kebahagiaan bangsa,
dengan semangat gotong royong yang menjadi nilai inti
Pancasila,
kita bisa membumikan ajaran luhur Pancasila dalam kehidupan
nyata,
niscaya kemajuan-kebahagiaan dirasakan segenap kewargaan dalam
Negara Kebangsaan Pancasila.
Selamat Hari Lahir Pancasila
Ambon,
1 Juni 2018.