Jumat, 14 September 2018

10 Tips Untuk Kamu Dosen Muda Minim Pengalaman



Sejak Dikti mengeluarkan peraturan baru tentang kuota antara mahasiswa dan dosen tetap perguruan tinggi di Indonesia, membuat beberapa lowongan untuk menjadi dosen terbuka lebar. Kamu mungkin salah satu yang tertarik dengan lowongan menjadi dosen muda.

Bagi yang baru daftar menjadi dosen muda atau sekarang tengah merintis menjadi dosen tetap, penting buat kamu tahu langkah-langkah untuk menjadi dosen yang baik.
Lalu apa saja persiapan yang bisa kamu lakukan, inilah 10 tips yang semoga bisa membantumu.

1.  Kesan pertama sangat penting. Kamu perlu memikat perhatian mahasiswa saat awal perkuliahan.

Dalam pelatihan guru-guru yang biasanya diajarkan konsep plenary atau lebih dikenal dengan nama starter. Konsep ini menjelaskan tentang bagaimana memulai perkuliahan dengan singkat dan menarik.

Lakukan pengenalan kurang lebih 5 menit di awal. Gunakan untuk bersapa sederhana atau menjelaskan garis besar materi yang akan diterangkan. Kamu bisa mulai dengan semangat dan antusias, atau dengan pertanyaan yang bisa menarik perhatian mahasiswa.

2.  Rencana materi yang matang akan membuatmu lebih terorganisir.

Jangan masuk ke ruang kuliah tanpa menyiapkan apapun. Sebelumnya, buatlah list atau ringkasan materi yang akan disampaikan. Kamu bisa menggunakan alat bantu visual untuk menyampaikan materi, seperti PowerPoint.

Mempersiapkan materi juga tidak sembarangan, kamu harus memastikan materi kuliah tersaji secara jelas dan logis. Jangan menggunakan banyak singkatan yang susah dimengerti, nantinya akan membuat mahasiswa tidak peduli dengan materi yang kamu sampaikan.

3.  Gaya presentasi penting untuk kamu asah terus.

Inilah yang sering diabaikan oleh dosen pemula. Memvariasikan intonasi suara, menjaga kontrol kecepatan bicara dan gerakan tubuh. Jika kamu memberikan kuliah dengan suara monoton, maka mahasiswa akan cepat bosan dan mengantuk.

Menjaga kontak mata dengan mengarahkan pandangan ke seluruh mahasiswa di dalam kelas. Menekan beberapa nada bicara untuk poin materi yang penting. Atau kamu bisa bergerak atau berjalan mendekati mahasiswa, daripada hanya duduk atau menyenderkan badan ke meja.

Kamu juga bisa lakukan percakapan santai dengan mahasiswa untuk membuat ketertarikan jika sudah lebih dari 30 menit berlalu. Kalau kamu suka bercerita, maka bisa tambahkan humor di dalamnya. Karena mahasiswa termotivasi saat belajar dengan bersenang-senang.

4.  Adopsi strategi “student centered learning” untuk para dosen muda.

Strategi yang menekankan bahwa pusat pembelajaran atau perkuliahan kepada mahasiswa. Kamu perlu berpikir kebutuhan belajar mahasiswa, sehingga mereka akan lebih aktif dan berkontribusi saat perkuliahan.

Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
Diskusi kelompok di luar ruangan.
Menonton video atau gambar.
Menggunakan model atau menghadirkan tokoh yang berkaitan.

5.  Memberikan waktu untuk mahasiswa bertanya.

Meminta atau mendorong untuk bertanya juga menjadi salah satu cara untuk menjaga interaksi dosen dengan mahasiswanya. Waktunya bisa dipilih, bisa di awal atau di pertengahan sesi materi.

Hal ini dilakukan tidak lain untuk membantu dosen untuk menilai pemahaman mahasiswa, memperjelas materi kuliah dan mempertahankan perhatian mahasiswa. Apalagi saat materi yang disampaikan panjang dan kompleks.

6.  Kamu tidak perlu ragu untuk melakukan perubahan.

Memang akan lebih nyaman jika kamu menggunakan gaya yang sama selama memberikan kuliah. Tetapi, kebiasaan tersebut akan membuatmu tidak berkembang, apalagi kamu akan menjadi dosen yang cukup lama.

Cobalah strategi dan gaya baru untuk dosen muda. Kembangkan cara penyampaian materi kuliah, lebih bervariasi dan tentu saja dinikmati mahasiswa. Perubahan ini tidak hanya untuk kepentingan mahasiswa saja tetapi juga untuk dirimu sendiri.

7.  Kuliah yang interaktif.

Mendorong mahasiswa untuk ikut berpartisipasi saat perkuliahan memang tidak mudah. Sehingga, perlu benyak ide dan kreatifitas bagi dosen untuk menemukan solusinya. Diantaranya, strategi “think, pair and share”.

Strategi itu dimulai dengan memberikan mahasiswa topik atau kasus yang akan didiskusikan berpasangan. Mahasiswa akan terdorong untuk berpikir, memberikan pendapat atas apa yang sudah didiskusikan. Kemudian akan dibagikan dengan mempresentasikan kepada mahasiswa lain untuk dikaji bersama.

8.  Teknologi.

Beruntungnya bagi dunia pendidikan dengan berkembangnya teknologi, maka kegiatan belajar mengajar terbantu dari berbagai sisi. Kamu dapat menggunakan teknologi yang paling sesuai dengan kuliah yang diberikan bukan sebaliknya. 

Beberapa program yang telah sering digunakan adalah Keynote, PowerPoint, video edukasi dan Moodle.

9.  Kamu tidak perlu takut saat mendapatkan masukan dari mahasiswa.

Feedback mahasiswa merupakan bagian penting dalam proses menjadi dosen muda yang baik, sekaligus dapat juga menjadi masukan perbaikan di masa mendatang. Cara ini ampuh untuk digunakan agar kamu bisa menilai apakah cara yang kamu gunakan sudah benar atau belum.

Kuisioner dan survei biasanya dilakukan di akhir semester, untuk mengetahui penilaian mahasiswa terhadap peran dosen dikampus. Tetapi jangan bergantung pada kuisioner saja. Kadang kamu perlu bertanya secara langsung “Apa yang kalian pikirkan tentang video ini?” atau “Bagaimana menurut kalian diskusi ini?”.

10. Akhir perkuliahan yang tidak kalah pentingnya.

Biasakan mengakhiri perkuliahan dengan cara yang terstruktur. Kamu bisa gunakan untuk me-review materi dan memberikan informasi terkait materi yang selanjutnya akan dibahas.

Hal ini penting untuk mengingatkan mahasiswa tentang poin-poin penting materi saat itu. Akhir perkuliahan juga cocok untuk bertanya kepada mahasiswa serta mengumpulkan feedback dari mahasiswa.

Tidak ada yang lebih penting dari beberapa tips di atas, jika tidak pernah dipraktekan. Jangan tunda untuk jadi dosen muda terbaik! Mulailah dari sekarang juga.

Sumber: https://www.duniadosen.com/10-tips-sukses-dosen-muda/

8 Tips Menjadi Dosen Ideal Saat Mengajar Mata Kuliah



Dosen sebagai tenaga pendidik tentu punya metode tersendiri dalam pembelajarannya agar materinya bisa tersampaikan dengan baik. Profesi seorang dosen dapat dilihat tingkat profesionalitasnya dari bagaimana dia mendidik mahasiswa. Selain tugas dia sebagai peneliti, memecahkan sebuah permasalahan baru dan kemudian hasil penelitian diterapkan untuk publik.

Pengembangan ilmu pengetahuan menjadi salah satu tugas dari seorang dosen untuk nantinya bisa diajarkan kepada para mahasiswanya. Mahasiswa tentunya akan menilai apakah seorang dosen layak dalam hal pembelajaran atau tidak. Sepintar apapun seorang dosen jika metode pembelajaran yang digunakan tidak tepat maka tidak akan sampai ke mahasiswanya.

Lalu bagaimanakah dosen yang ideal dalam hal melakukan pembelajaran itu?. Apa saja yang dibutuhkan oleh seorang dosen agar materinya bisa diterima baik oleh mahasiswanya?. Simak beberapa penjelasan berikut:

1.  Memiliki gaya mengajar yang mampu merangsang belajar mahasiswanya

Seorang dosen diharapkan mampu memberikan stimulus atau rangsangan kepada para mahasiswa untuk semakin giat belajar. Mahasiswa akan lebih mudah menyerap bahan mata kuliah saat mereka dilibatkan didalamnya. Cara penyajian kuliah juga harus bisa menarik dan tidak membosankan. Terkadang menyelipkan humor disela-sela perkuliahan untuk mendapatkan perhatian mahasiswa bisa jadi salah satu alternatif.

Bukan sekedar membacakan point materi kuliah yang ada di slide powerpoint saja, tapi juga ada pembahasan mendalam disetiap poinnya hingga bisa dimengerti. Diselipkan dengan rujukan, contoh-contoh kongkret, maupun gambaran yang memperkuat materi. Bisa dikaitkan dengan kehidupan nyata para mahasiswa berdasarkan pengalaman dan kehidupan sehari-hari disekitar.

2.  Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan jelas

Komunikasi menjadi kunci bagaimana materi kuliah bisa tersampaikan dengan baik. Informasi yang didapatkan harus bisa dipahami dengan baik. Seorang dosen saat memberikan materi juga diharapkan mampu mengkaitkan teori, prinsip-prinsip, serta penerapan konsep tersebut secara praktis.

Kemampuan komunikasi seorang dosen juga dapat dilihat dari bagaimana dia mampu merumuskan tujuan belajar secara jelas dan mampu diterima oleh mahasiswa dengan baik. Saat mahasiswa menanyakan terkait materi pembelajaran juga diharapkan bisa dijawab secara lugas dan tuntas oleh seorang dosen. Selanjutnya sang dosen juga mampu memberikan umpan balik yang menarik minat mahasiswa untuk terus rajin belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

3.  Materi kuliah wajib dikuasai

Sebelum memulai perkuliahan, dosen diwajibkan memahami apa yang akan diajarkan kepada mahasiswanya. Ngga lucu kan kalo pas ditanya mahasiswanya malah ngga bisa jawab, hehe. Punya modal dalam penguasaan materi dan ilmu pengetahuan yang luas serta mendalam sangat dibutuhkan saat mengajar dalam suatu perkuliahan.

Hal pendukung yang lainnya untuk semakin mendalami bahan kuliahnya adalah dengan memiliki komitmen yang tinggi terhadap spesialisasi bidangnya, rajin menghadiri konferensi dan seminar terkait dengan bidang spesialisasi bahan ajarnya. 

Memiliki koneksi dari berbagai tempat baik didalam dan diluar kampus juga mampu mengembangkan pengetahuannya melalui sharing dan diskusi.

Saat dia mampu menghubungkan antara fakta dengan konsep-konsep bidang studinya yang berkaitan itu menjadi salah satu acuan dalam pemahaman bahan ajar perkuliahan. Selain itu juga dapat dilihat dari kemampuan menunjukkan perbedaan dan implikasi dari teori ilmu bidang tersebut.

4.  Mampu mengorganisir segala bentuk perkuliahan

Kemampuan dalam membuat perencanaan perkuliahan selama satu semester, seminggu, maupun sehari merupakan salah satu cara untuk bisa mengajar dengan baik. Diawal pertemuan pertama dalam sebuah perkuliahan biasanya seorang dosen akan memberikan silabus mata kuliah. Isinya meliputi tujuan perkuliahan, bibliografi tugas, laporan laboraturium, jadwal tes, tugas khusus, penilaian, dan sebagainya. Ini juga menjadi salah satu ajang perkenalan antara dosen dengan mahasiswa.

Dengan jam perkuliahan yang sudah ditentukan baiknya dosen mampu memanfaatkan waktu perkuliahan dengan efektif dan efisien. Untuk memudahkan mahasiswa dalam menyerap mata kuliahnya, coba garis bawahi ide-ide yang utama. 

Selain itu gunakan alat bantu beljar dengan baik seperti memanfaatkan LCD dengan baik maupun alat antu lainnya. Seorang dosen juga bisa membuatkan rangkuman yang nantinya bisa dipakai oleh para mahasiswanya untuk belajar sehingga lebih mudah untuk dipelajari dan diingat. Baik banget kalo ada dosen yang rela buatin rangkuman buat mahasiswanya.

5.  Antusisme yang tinggi ditunjukkan saat mengajar

Dosen yang menjadikan mengajar sebagai passionnya tentu akan terus merasa senang dan tertarik selam mengajar. Dia akan antusias dengan setiap mata kuliah yang dia bawakan tanpa merasa ada tekanan selama mengajar. Dia akan menunjukkan kepada mahasiswanya bahawa belajar adalah suatu kegiatan yang menyenangkan.

Dibutuhkan sikap dan pemikiran yang selalu positif dalam berkehidupan dan itu akan bisa dilihat oleh mahasiswanya dan berdampak baik dalam pengajaran. Dia akan mengabdikan dirinya untuk pembelajaran, dengan rela hati membantu mahasiswanya dalam belajar dan mengembangkan diri.

6.  Peduli kepada mahasiswa

Bukan menjadi sosok yang gila hormat tetapi dia juga menunjukkan saling menghormati kepada mahasiswanya. Dia menjadi sosok yang peduli dan siap membantu mahasiswanya saat ada kendala dalam proses pembelajaran. Dia menjadi sosok yang mau meluangkan waktunya untuk lebih mengenal mahasiswanya lebih mendalam untuk memahami kebutuhan mereka dalam pembelajaran.

Seorang dosen yang dekat dengan mahasiswa diluar jam perkuliahan akan membuka ruang antara dosen dan mahasiswa untuk saling berdiskusi. Dia tidak menjadi sosok yang terus menggurui tetapi mengarahkan mahasiswanya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang mereka tanyakan. Dia akan jadi sosok yang dekat dengan mahasiswanya dan nasihat-nasihatnya tentu akan mudah diterima oleh mahasiswanya terkait permasalahan kuliah mapun di luar jam perkuliahan.

7.  Punya keterbukaan, kreativitas, dan flesibilitas

Gaya dalam penyajian kuliah diharapkan mampu menggunakan gaya yang beragam dan tidak monoton. Biasanya dalam sekali mengajar, sang dosen membaginya kedalam tiga kegiatan yang terpisah sehingga mahasiswa tidak merasa jenuh.

Dia juga berusaha menyajikan ide-ide baru secara berkala untuk menghindari kejenuhan selama perkuliahan. Dia harus mampu membaca cara yang tepat untuk berhadapan dengan mahasiswanya, bagaimana semuanya mampu fokus kepadanya melalui metode pendekatan yang tepat.

Dosen yang baik juga adalah dosen yang mampu menerima saran dari mahasiswanya. Terkadang hal tersbut justru jadi masukan untuk metode pembelajaran meliputi tugas-tugas perkuliahan, cara pembelajaran, dan sebagainya.

8.  Kepribadian yang kuat jadi salah satu yang dibutuhkan seorang dosen

Integritas dan kejujuran dibutuhkan untuk membangun hubungan seorang dosen dengan mahasiswanya. Diawal pertemuan kuliah seorang dosen akan menjabarkan kontrak pembelajaran. Disitu dosen mengemukakan segala peraturan dan persyaratan kepada mahasiswa tanpa ada yang disembunyikan.

Dosen juga membuka kesempatan untuk membuat kesepatakan dalam hal penilaian dengan mahasiswanya. Komposisi dalam pemberian nilai tugas, absesensi, maupun ujian akhir. Dia akan berusaha konsekuen dengan apa yang telah disepakati diawal dengan para mahasiswanya. Dia juga siap untuk menerima segala resiko dan bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilanggarnya. Itulah bagaimana seorang dosen membangun kepribadian yang kuat.

Bagaimanapun caranya dalam mengajar, seorang dosen butuh kedekatan dengan mahasiswanya. Mahasiswa diharapkan selalu antusias dengan perkuliahan yang diadakan. Banyaknya perbedaan pemikiran antar mahasiswa dan dosen mampu menjadikan semuanya bisa untuk didiskusikan dan menjadi ajang saling berbagi pengetahuan.

Saat mahasiswa bisa menyerap materi kuliah dengan baik tentu ada kepuasan tersendiri untuk para dosen.

Sumber:https://www.duniadosen.com/8-tips-menjadi-dosen-ideal-saat-mengajar-mata-kuliah/

5 Cara Jadi Dosen yang Asyik



Dosen yang asyik mampu menjadikan profesi dosen lebih menyenangkan. Bagaimana caranya? Coba ikuti cara-cara ini agar jadi dosen asyik.

Profesi dosen merupakan profesi yang menyenangkan. Salah satunya karena terus menghadapi mahasiswa ataupun mahasiswi yang karakternya beraneka ragam. Plus, profesi ini memungkinkan untuk mengetahui banyak hal.

Anda juga harus mengajar sekaligus berdebat, untuk beradu argumen dan referensi. Situs hypno-teaching memberikan tips menjadi dosen yang asyik bagi mahasiswanya.

1.  Gunakan Gadget

Lain dulu, lain sekarang. Mahasiswa saat ini bukan mahasiswa yang tenggelam dalam buku-buku tebal dan rela berjam-jam menghabiskan waktu mencari referensi buku di perpustakaan.

Sebagian waktu mahasiswa saat ini disibukkan dengan mencari informasi melalui gadget yang terkadang cenderung kurang relevan bahkan seringkali menyalin dengan sesama mahasiswa.

Mengutip laman, para pengajar dalam hal ini dosen disarankan untuk mengajar sesuai dengan perkembangan zaman. Bila saat ini para mahasiswa sudah mengerjakan tugas dengan didukung internet dan aplikasi komputer, maka dianjurkan untuk melatih diri sendiri agar menyesuaikan keadaan tersebut.

Menjadi dosen bukan berarti berhenti belajar, namun justru terus belajar agar dapat memberikan pengajaran serta bimbingan yang baik bagi mahasiswanya.

2.  Berbicara sebagai Kawan dan Berbahasa “Gaul”

Namun hal ini tergantung dari pribadi masing-masing. Apabila berkenan untuk mengikuti perkembangan zaman yang begitu cepat, maka dosen lebih diperhatikan para mahasiswa sebab memiliki bahasa yang ‘nyambung’ atau mudah dipahami. Bahkan mahasiswa cenderung menaruh hormat kepadanya baik secara langsung maupun tidak langsung.

Beberapa hal yang dianjurkan agar menjadi dosen yang menyenangkan bagi mahasiswa, yang pertama, memiliki niat dalam diri agar muncul motivasi meraih kesuksesan dalam mengajar. Sebaik apapun metode yang digunakan, apabila tidak memiliki niat dalam diri, tidak akan berhasil.

Lakukan persamaan posisi gerak tubuh, pemikiran, dan bahasa dengan mahasiswa. Sehingga akan memunculkan perasaan nyaman terhadap dosen tersebut. Manfaatnya kemudian, ia akan mudah berinteraksi dan berkomunikasi dengan mahasiswa. Mahasiswa pun mudah menerima materi yang disampaikan.

3.  Jangan Menekan atau Mengintimidasi

Menekan atau mengintimidasi saat memberi pengarahan kepada mahasiswa, justru mengakibatkan mahasiswa tidak menikmati kuliah Anda. Mereka hanya terpaksa mengerjakan tugas, dan selebihnya sulit menyerap mata kuliah.

4.  Gunakan Kalimat yang Positif dan Memuji

Selanjutnya, dosen lebih banyak menggunakan kata-kata positif. Dengan kata-kata yang lebih positif, mahasiswa akan lebih memperhatikan dan cepat merespon. Tidak berlebihan juga jika sesekali memuji mahasiswa.

Sebab, pujian adalah salah satu cara membentuk diri seseorang. Ini akan membuat seseorang lebih dihargai atas usahanya seberapapun usaha yang telah dilakukan.

5.  Jadilah Teladan

Terakhir, berikan keteladanan tidak hanya dari ucapan namun juga perbuatan yang konsisten. Dengan demikian, kepercayaan antara dosen dan mahasiswa akan terbangun dengan baik.

umber: https://www.duniadosen.com/5-cara-jadi-dosen-yang-asyik/

Tips Menjadi Dosen Muda Profesional dan Disenangi



Di Indonesia menjadi dosen muda bukan lagi hal yang baru. Kamu pasti akan menemukan beberapa dosen muda di kampusmu.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa semakin berkembangnya zaman begitupun dengan perkembangan ilmu pengetahuan tingkat keingintahuan dan semangat menuntut ilmu para generasi Indonesia juga semakin tinggi.

Mendapatkan gelar sarjana bukan lagi hal yang terlalu sulit bagi mahasiswa yang giat dan tekun belajar. Tak jarang mereka sudah mendapatkan gelar sarjana di usia yang sangat muda.

Banyak di antara para sarjana muda yang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat doktoral atau master dan setelah itu tak sedikit juga yang memilih untuk menjadi dosen muda di universitas-universitas negeri maupun swasta.

Banyak yang bilang menjadi dosen muda bukanlah perkara gampang. Mengajar di depan mahasiswa yang masih seumuran dan bahkan ada juga yang lebih tua membuat para dosen muda harus tetap tampil percaya diri.

Bagi kamu yang sekarang sudah menjadi dosen muda atau yang bercita-cita menjadi dosen muda, berikut beberapa tips agar kamu bisa professional dan disenangi para mahasiswa.

1.  Jadilah Dosen Muda Yang Serius Tapi Humoris

Satu hal yang dituntut ada dalam diri dosen muda adalah bagaimana menjadi sosok teman baik bagi mahasiswanya meski adanya perbedaan jabatan. Mungkin bagi sebagian dosen muda hari pertama mengajar adalah pengalaman yang tidak akan kamu lupakan dalam hidupmu.

Berdiri di depan puluhan mahasiswa selama berjam-jam pasti akan membuatmu sedikit deg-degan. Belum lagi kalau salah satu mahasiswa kamu ada yang jail. Emang harus banyak bersabar.

Tunjukkan kalau kamu memang dosen muda yang berbakat. Nggak usah mengajar terlalu kaku. Kamu bisa memberikan sedikit Ice Breaker disela – sela materi kuliah yang kamu sampaikan.

Biasanya mahasiswa akan merasa bosan kalau dosen terlalu lama berceloteh di depan kelas. Belum lagi kalau materi yang kamu bawakan terlalu berat untuk dimengerti. Nggak usah gunakan bahasa yang terlalu tinggi. Cukup yang simple aja dan bisa di mengerti oleh para mahasiswa.

2.  Berteman Baik Dengan Mahasiswa

Meski kamu seorang dosen tidak ada salahnya berteman baik dengan mahasiswa yang kamu ajar. Salah satu tipe dosen yang sukai mahasiswa adalah yang bisa berbaur dan akrab dengan mahasiswanya. Tentu kamu sudah pernah merasakannya bukan? sebaiknya kamu belajar banyak dari pengalaman saat kamu masih menjadi seorang mahasiswa.

Meski kamu seorang dosen tidak ada salahnya hangout bareng dengan mahasiswa kamu. Jabatan bukan hal yang bisa membuat sekat antara dosen dan mahasiswa apalagi umur kamu dan anak didikmu nggak beda jauh.

Mahasiswa juga akan merasa senang jika bisa berteman baik dengan dosennya. Secara hal ini sangat sulit dilakukan dengan dosen-dosen yang sudah mempunyai jam terbang yang tinggi.

Tapi, harus tetap professional. Jangan karena kamu berteman baik dengan mahasiswa terus di dalam kelas mengajar seenaknya. Setidaknya kamu bisa membedakan saat santai dan serius. Jangan sampai mahasiswa memberikan image yang buruk kepada kamu.

3.  Jika Kamu Memiliki Penampilan Yang Menarik, Bersiap-siaplah Dengan Gombalan Para Mahasiswa Cowok

Tidak Bisa dipungkiri bahwa di bangku perkuliahan kamu akan banyak bertemu dengan orang baru dan tentunya dengan karakter yang berbeda-beda. Tak hanya itu, kamu juga akan bertemu dengan mahasiswa mulai dari yang berpenampilan biasa saja sampai yang luar biasa.

Nah seperti apa jadinya kalau yang berpenampilan menarik malah dosennya? Itu merupakan satu nilai plus buat kamu. Sudah dipastikan akan banyak mahasiswa yang ngefans sama kamu apalagi kalau dosennya mempunyai hati yang mulia dan loyal dalam memberi nilai. Benar-benar dosen idaman. Mahasiswa akan rajin mengikuti kuliah yang kamu ampuh dan akan memperhatikan dengan baik.

Tapi, ada kurangnya juga. Pasti kamu akan jadi bahan ledekan di kelas dan tak jarang para mahasiswa cowok akan sering mengeluarkan gombalan-gombalan yang berujung pada modus. Asal kamu bisa professional dan menanggapi tingkah mahasiswa yang suka modus semua pasti akan baik-baik saja.

4.  Cobalah Untuk Mengingat Semua Nama Mahasiswa Yang Mengikuti Kelasmu

Karena kamu masih muda bukan hal yang sulit jika kamu menghapal semua nama mahasiswa yang mengikuti kelasmu. Mereka pasti akan terkesan jika saat bertemu di jalan dan saling bertegur sapa kamu bisa mengingat namanya. Dengan mengingat nama-nama dari anak didikmu kamu juga nggak akan kewalahan jika suatu saat ada mahasiswa yang bermasalah kamu bisa langsung mengenalnya.

Dan biasanya mahasiswa akan merasa bangga jika dosennya bisa mengingat namanya. Tentu kamu dosen muda juga turut senang dong kalau mahasiswa yang kamu ajar bisa loyal dan memperlakukan kamu dengan baik. Yang jelas mahasiswa akan sangat menghargai kamu.

5.  Berilah Sedikit Motivasi Diselah-Selah Jam Kuliahmu

Karena kamu sudah pernah mengalami apa yang sedang mereka jalani sekarang nggak ada salahnya kamu memberikan motivasi dan berbagi pengalaman yang sudah kamu dapatkan selama menempuh pendidikan di bangku kuliah. Selain materi kuliah, mahasiswa juga butuh motivasi ataupun cerita pengalaman hidup yang bisa mereka jadikan pelajaran kedepannya.

Kamu bisa bercerita tentang bagaimana kamu menjalani kuliah sampai bisa menjadi dosen seperti sekarang ini, apa yang kamu lakukan ketika dosen sedang memberikan materi kuliah, bagaimana kamu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen.

Banyak hal yang bisa kamu jadikan motivasi untuk para mahasiswa apalagi bagi mahasiswa perantau dan baru semester awal. Biasanya mereka masih bimbang dengan tujuan mereka berkuliah. Disamping sebagai dosen, kamu juga bisa menjadi teman yang baik bagi mereka.

6.  Jangan Membanding-bandingkan Mahasiswa

Saat masih di bangku kuliah mungkin kamu pernah mempunyai dosen yang sangat pilih kasih dengan mahasiswa-mahasiswanya. Entah karena dia lebih pintar dari yang lain atau karena dia mempunyai penampilan yang menarik. Meski kamu pernah mengalaminya jangan sampai itu membuatmu melakukan hal yang sama.

Kamu sudah pernah mengalaminya berarti para dosen muda juga tahu dong rasanya seperti apa? Hal yang paling di benci mahasiswa ketika mereka dibanding-bangdingkan dengan mahasiswa yang lain. Cobalah untuk bersikap adil, tidak ada yang jadi anak emas ataupun anak tiri. Apalagi dalam hal pemberian nilai.

Kalau kamu bisa bersikap adil kepada semua mahasiswa mereka juga akan menghargai kamu. Contohnya saja jika kamu memberikan mereka tugas. Mereka akan dengan senang hati mengerjakannya. Bukankah suatu kebanggan tersendiri juga buat kamu kalau mereka melakukan apa yang perintahkan dengan baik?

Nah, itu tadi beberapa tips untuk menjadi dosen muda yang disenangi para mahasiswa. Semoga kamu bisa menjadi salah satu dari dosen idola bagi mahasiswa.

Sumber: https://www.duniadosen.com/dosen-muda-profesional/

Pembelajaran Kepada Mahasiswa Itu Mudah Jika Menggunakan 7 Cara Ini




Manusia pada dasarnya adalah makhluk pembelajar. Dalam sebuah institusi pendidikan, hal yang sangat penting bagi setiap individu adalah mereka harus sadar tentang adanya proses alami yang menunjang pembelajaran, sehingga mereka dapat mengontrol dan mengembangkan diri.
Tips-tips berikut membantu para dosen agar tetap memasukkan pendekatan ”bagaimana untuk belajar” dalam pengajaran, sehingga mahasiswa dapat menerapkan pendekatan tersebut dalam kehidupan akademik mereka.
1.   Sadarkan mengenai seberapa jauh mereka telah belajar bagaimana seharusnya belajar
Para dosen perlu menyampaikan pertanyaan kepada mahasiswanya agar mereka melakukan refleksi diri mengenai berapa banyak mereka telah belajar di tahun kedua atau ketiga awal kehidupan mereka.
Dosen perlu menjelaskan bahwa berbagai hal yang telah mereka pelajari pada masa awal kehidupan pada dasarnya merupakan pembelajaran mandiri, yang belum terpengaruh oleh pengajaran dan pembelajaran dari pihak lain.
Selain itu, juga harus menjelaskan bahwa mereka masih memiliki otak yang sama, dan dapat melakukan suatu pekerjaan menurut kreativitas pribadi yang lebih hebat dari pengetahuan, keahlian, dan kompetensi yang sudah ada.
2.   Bertanyalah tentang cara belajar mereka
Mereka telah banyak menerima berbagai informasi dan mungkin akan melupakannya begitu saja. Namun, mereka telah belajar bagaimana cara memperoleh pengetahuan atau informasi, dan mereka tetap memiliki keahlian tersebut.
3.  Ingatkan agar tidak pernah berhenti belajar (bekerja keras) atau bagaimana seharusnya belajar
Dosen mengajak para mahasiswa untuk saling berbagi pengalaman mengenai cara belajar dengan orang yang lebih senior. Dosen perlu bertanya tentang apa yang telah mereka pelajari baru-baru ini. Tanyakan bagaimana cara mereka mempelajari hal tersebut.
Tanyakan apa yang dapat mereka pelajari dari diri mereka sendiri ketika mempelajari hal tersebut. Setelah itu bertanyalah kepada mereka cara belajar yang mana yang paling penting dan paling mereka minati.
4. Berikanlah program-program yang dapat mendorong para mahasiswa untuk belajar tentang pembelajaran
Program-program pelatihan dapat membantu para mahasiswa dalam menggunakan potensi daya pikir yang mereka miliki. Fasilitator pembelajaran yang baik dapat membantu mahasiswa untuk mengontrol proses-proses, yang dapat meningkatkan efisiensi belajar mereka.
Banyak mahasiswa memperoleh manfaat dari pelatihan tersebut karena mereka bisa mengeksplorasi ide-ide mereka, dapat belajar memberikan pengaruh yang kuat kepada orang lain, serta mendapatkan pelajaran berharga dari pengalaman-pengalaman orang lain.
5. Sediakanlah sumber-sumber yang dapat membantu para mahasiswa belajar mengenai strategi pembelajaran individual mereka
Belum tentu setiap orang nyaman untuk ikut serta dalam program-program pelatihan pembelajaran. Beberapa mahasiswa justru khawatir dan malu bila kelemahan-kelemahan mereka dikatehui orang lain.
Oleh karena itu para dosen perlu memberikan sumber belajar alternatif, misalnya sumber belajar berbasis komputer atau materi belajar cetak. Sumber pembelajaran alternatif tersebut mungkin lebih cocok dan atraktif bagi mahasiswa seperti ini sehingga mereka mampu mengeksplorasi pembelajaran individual mereka.
6.  Biarkan mereka bertanya pada diri sendiri: Apa yang telah saya pelajari tentang diri sendiri ketika mempelajari hal ini?
Belajar bagaimana untuk belajar pada dasarnya berhubungan erat dengan pemahaman tentang potensi diri, keinginan, dan minat pribadi. Dengan demikian mahasiswa bisa belajar jujur terhadap diri sendiri, dan menghargai kejujuran orang lain dalam menentukan pilihan.
7.  Rangsanglah para mahasiswa untuk bertanya: Proses apa yang sedang berlangsung ketika saya mempelajari hal ini?
Kesempatan-kesempatan yang ada merupakan faktor yang membuat keberhasilan satu elemen pembelajaran dapat ditransfer untuk elemen pembelajaran berikutnya.
Hal itu sering disebut dengan istilah ’proses metakognitif’, namun pada dasarnya merupakan pekerjaan sederhana dalam wujud membantu para mahasiswa memahami suatu proses yang bekerja ketika mereka sedang mempelajari sesuatu.

Sumber: https://www.duniadosen.com/pembelajaran-m/


Comments system

Disqus Shortname