Selasa, 06 Desember 2016

Hollywood

Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si

Peneliti komunikasi politik, dosen FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, kolumnis Pikiran Rakyat

DALAM satu dekade terakhir Jawa Barat dipimpin oleh aktor kondang. Tidak jelas benar apa yang menjadi asbabul nuzul munculnya aktor dalam kancah politik tatar Parahyangan. Satu hal yang sulit disangkal, wilayah ini amat digemari artis, sekaligus menjadi rebutan politisi kondang. Tak heran, bila deretan nama tenar selalu menghiasi daftar calon, baik dalam pemilihan kepala daerah maupun legislatif.
Kemunculan artis dalam bursa calon kepala daerah Jawa Barat sepertinya akan berlanjut dalam Pemilihan Gubernur 2018. Jauh sebelum masa pendaftaran dimulai, sosok artis telah digadang-gadang sebagai bakal calon. Fenomena ini akan mengukuhkan tudingan bahwa warga Jawa Barat hanya memilih gubernur dan wakil gubernur yang sedap dipandang mata.
Gemerlap artis dalam panggung pemilukada tidak banyak ditemukan di daerah lain. Tidak pula di ibu kota, tempat dimana kebanyakan artis tinggal dan mencari nafkah. Lalu apa yang menjadi magnet para pesohor untuk maju dari daerah pemilihan Jawa Barat? Apa pula tali pengikat (cliffhanger) yang menghubungkan Jawa Barat dengan dunia artis?
Hingga kini belum ada jawaban faktual atas kedua pertanyaan tersebut. Namun para fans "politisi seleb" selalu merujuk kepada kemunculan aktor dalam bursa politik Barat. Selain Ronald Reagan, aktor kondang Arnold Alois Schwarzeneger paling sering dijadikan pembenar.
Arnold Schwarzeneger adalah ikon film laga yang laris manis dalam bursa pasar layar lebar dunia. Penggemarnya tersebar di mana-mana. Bagi penggemar film di tanah air, aktor pemeran film Terminator, Commando, dan Total Recall tersebut bukanlah sosok asing. Tak heran ketika aktor kondang dan binaragawan tersebut maju dalam pemilihan Gubernur California menyedot perhatian publik di tanah air. Keberhasilannya menduduki kursi Gubernur California ke-38 telah menjadi inspirasi bagi banyak aktor untuk mencoba peruntungannya dalam panggung politik.
Menelusuri hubungan Arnold dengan kursi Gubernur California lebih mudah ketimbang melacak alasan sosiologis kemunculan artis dalam panggung politik Jawa Barat. Di Californialah industri fillm Hollywood berada. Nosi "Aktor Hollywood" telah menjadi stempel, sekaligus hipotek penjamin kualitas keaktoran seorang sineas.
Popularitas California bukan hanya ditopang Hollywood sebagai barometer industri film dunia, tetapi juga oleh eksotika kota-kota yang ada di negara bagian ini. Los Angeles yang dijuluki "kota ratu para malaikat", Pasadena yang terkenal dengan parade bunga tiap tahun, atau kota Beverly Hills yang melegenda karena namanya diangkat sebagai judul serial televisi remaja "Beverly Hills 90210".
Dalam konteks seperti ini kemunculan Arnold seolah mengukuhkan California sebagai pusat industri film nomor wahid. Bagi California, Arnold adalah telor bagi tumpeng. Kemunculannya tidak sekadar menjadi pemanis buatan, melainkan merangkum dan menggenapkan kesempurnaan wajah kota.
Di luar hubungannya yang sahih dengan karakter Hollywood sebagai ikon industri film dunia, Arnold terjun sebagai politisi Partai Republik dengan deposit politik yang valid. Jauh sebelum memutuskan terjun ke panggung politik, Arnold dikenal sebagai sosok yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Pengalaman Arnold dalam menangani masalah sosial membuatnya mudah memahami emosi publik, sekaligus peka terhadap tekanan ekonomi yang dirasakan warga.
Inilah legacy yang ditinggalkan Arnold dalam bursa kandidasi politik. ia melenggang ke bursa kandidat bukan hanya menunggangi popularitas, tetapi bermodal pengalaman keterlibatan dalam menangani urusan publik.
Aspek inilah yang absen dari ceruk pengalaman kandidat di tanah air. Banyak kandidat muncul tiba-tiba. Minus pengalaman menangani urusan publik, dan mengandalkan dramaturgi semata. Bila fragmen seperti ini terus diulang, maka jangan kaget ketika yang muncul adalah tokoh yang disukai namun sesungguhnya tidak dibutuhkan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system

Disqus Shortname