Jumat, 17 Agustus 2018

REFLEKSI KEMERDEKAAN


Oleh :
Welmince Turwewy
(Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pattimura) 
73 Tahun yang lalu, pendiri negeri ini berdiri memanfaatkan peluang dalam setiap kesempatan untuk menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang merdeka di negeri yang bernama Indonesia. Tak memiliki  uang yang banyak, tak memiliki kelengkapan senjata yang baik, mereka hanya bermodalkan rasa berani & pantang menyerah yang akhirnya membuahkan kemerdekaan.

Kemerdekaan sampai sekarang dinikmati oleh penghuni Bumi Pertiwi ini. Kemerdekaan yang berarti kita berdiri sendiri, memiliki identitas sendiri serta berkesempatan untuk setara dengan bangsa-bangsa dimuka bumi ini.

Tak sedikit harta benda, jiwa & raga yang dikorbankan untuk mencapai kemerdekaan itu namun, kemerdekaan bukanlah tujuan akhir dari perjuangan para pendahulu kita, sebaliknya kemerdekaan adalah awal, kemerdekaan adalah gerbang, yang didalamnya ada tanggung jawab yang harus dilaksanakan, ada cita-cita yang harus diraih.

Para leluhur kita tak sempat melaksanakan tanggung jawab itu& tak sempat meraih cita-cita itu, sehingga mereka memberikan mandat kepada kita generasi penerus bangsa ini untuk meneruskan cita-cita itu. Generasi penerus dalam hal ini adalah kita pemuda Indonesia. Tak mungkin kita mengharapkan orang-orang yang sudah tua, sebab mereka kelak akan tiada & kitalah yang harus berkarya untuk negeri ini.

Sang Proklamator Ir. Soekarno berkata bahwa “beri aku 1.000 orang tua niscaya Semeru akan kucabut akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia” kutipan luar biasa yang membuktikan bagaimana peran pemuda dalam suatu negara. Negara yang hebat ialah negara yang memiliki pemuda-pemudi hebat.

Yang menjadi pertanyaan sebagai pemuda, apakah kita sudah menjalankan mandat agung itu? Apakah kita sudah mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang membangun? memang banyak sekali pemuda yang rela berkorban demi negara ini, namun tak sedikit pula pemuda yang tidak peduli dengan negara ini. Apakah kita akan mengisi kemerdekaan ini dengan kebiasaan buruk kita? apakah kita akan mengisi kemerdekaan ini dengan minuman keras, narkoba, seks bebas serta pertikaian?

Wahai pemuda-pemudi, andai saja para pejuang bangsa ini masih hidup, saya yakin mereka akan menangisi negeri ini, menyesali apa yang telah mereka korbankan. karena kehidupan bangsa yang katanya berdasar atas pancasila tidak hidup berpedoman pada nilai-nilai Pancasila. Pancasila kini hanya menjadi patung tak bernyawa dalam tubuh pemerintahan.

Perpecahan antar golongan terjadi dimana-mana, kesatuan negara ini sudah sangat disepelehkan.  Untuk itu sebagai pemuda, kita harus menjadi “agen perubahan” yang mampu membuat perubahan  kongkrit untuk Indonesia yang lebih baik.

Generasi penerus, janganlah hanya pandai berkata bahwa “Aku Cinta Indonesia” tetapi usahakanlah agar kecintaanmu itu dapat dibuktikan dengan karyamu untuk Indonesia. Perjuangan kita masih sangat panjang untuk itu, galihlah terus potensi dirimu, keluarkanlah segala kemampuanmu untuk meneruskan cita-cita luhur bangsa ini.

Buktikanlah pada dunia bahwa walaupun dalam usia yang sangat kecil untuk ukuran suatu negara namun Indonesia bisa karena punya pemuda yang cerdas & bermoral.***
Salam Perjuangan
MERDEKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system

Disqus Shortname