[BERITA]
Mengapa Orang Pintar Bisa Termakan Isu Hoax?
Jakarta - Punya IQ (intelligence quotient) tinggi tidak
menjamin bisa lepas dari pengaruh isu hoax. Hal ini dibuktikan oleh studi
yang dilakukan oleh University of Illinois, Chicago, Amerika Serikat.
Tomas
Stahl, peneliti psikologi sosial dari University of Illinois, melakukan survei
kepada 300 partisipan. Para partisipan menjalankan tes IQ lalu diberi beberapa
berita yang mengandung unsur hoax.
Hasilnya,
ditemukan bahwa tingkat kecerdasan seseorang tidak menjamin ia bebas dari
ancaman berita hoax. Menurut Stahl, kepercayaan dan latar belakang seseorang
lebih memengaruhi keputusan soal menanggapi berita hoax daripada logika dan
kemampuan menganalisis.
"Jika
Anda memutuskan sesuatu berdasarkan kepercayaan tanpa logika dan bukti-bukti,
maka hasilnya sama saja antara orang dengan kemampuan intelegensia yang tinggi
maupun rendah," tutur Stahl, dikutip dari EurekAlert!
Lebih
lanjut, Stahl mengatakan tidak semua orang dengan kemampuan intelegensia yang
tinggi mampu berpikir kritis. Mereka bisa saja skeptis terhadap suatu kabar
atau fenomena, namun tidak mendasarinya dengan logika dan bukti-bukti.
Hal
inilah yang membuat fenomena berita hoax dan paranormal masih menjadi bahan
perbincangan yang menarik. Dikatakan Stahl, orang-orang dengan kemampuan
berpikir kritis biasanya akan mencoba membuktikan sesuatu terlebih dahulu,
sebelum mengambil sikap percaya atau tidak percaya.
"Ada
juga kalangan yang tidak mempercayai sesuatu tanpa mencoba menganalisisnya
terlebih dahulu, dan menganggap apa yang diberitakan atau diperdebatkan ini
tidak penting dan tidak relevan," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar