Rabu, 07 November 2018

MEREKA TERLIHAT SAMA KETIKA KORUPSI DIANUT DALAM POLITIK

Fadila Parman
(Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pattimura)
Sumber Gambar :
https://bitungnews.com/2015/07/25/pilkada-dan-korupsi-politik/
Gambaran dalam suatu negara dapat terlihat dari permainan politik yang terjadi, sebab politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang berwujud pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
LANTAS bagaimana perpolitikan yang terjadi di Indonesia saat ini, desas desus yang terjadi saat ini dalam negara Indonesia sangat miris karena membuat banyak masyarakat menjadi sulit dalam membedakan mana orang yang baik dan mana orang yang jahat.

Kekuasaan yang diperoleh dalam negara melalui politik, membuat manusia seakan racuh untuk mencapai kepentingan, hal yang racuh itu tidak menutup kemungkinan membuat orang masuk dalam lingkaran hitam. Sebab untuk mempertahankan kekuasaan atau kedudukan yang telah di dapat kerap kali mereka memainkan sebuah drama Turki, tidak lain drama yang mereka mainkan yaitu berisikan permainan suap menyuap atau korupsi. Sehingga orang dengan mudah berfikir bahwa cara yang paling mudah dalam memperoleh kekayaan adalah melalui dunia politik.

Korupsi merupakan suatu permasalahan yang tiada habisnya apa lagi di negara Indonesia ini, sehingga membuat Indonesia masuk dalam peringkat 90 dari 176 negara dengan skor 37 terkorup Berdasarkan data indeks persepsi korupsi 2016 yang dilansir Transparency International. Hal ini menandakan bahwa negara Indonesia akan sulit berubah untuk menjadi negara yang maju,karena Indonesia dikuasai oleh para pemegang kekuasaan koruptor. Permainan yang mereka mainkan itu membuat mereka terlihat lihai dalam pandangan masyarakat biasa yang seakan fakum dalam hal kenegaraan.

Dalam suatu wacana yang bersumber dari belapendidikan.com dia menuturkan bahwa’’ hubungan politik dan korupsi merupakan sahabat yang bisa berubah menjadi hubungan dan yang bisa berubah menjadi musuh’’ kenapa dia mengatakan hal demikian sebab menurut dia bahwa sahabat yang dimaksudkan dalam hubungan politik dengan korupsi ialah korupsi itu sangat penting untuk melanggengkan kekuasaan, ketika seorang penguasa merasa bahwa tidak cukup untuk mempertahankan tampuk kepemimpinan dengan cara yang bersih maka cara kotor pun mulai di tempuh. Lalu kapan korupsi menjadi musuh politik? korupsi bisa juga berbentuk kerja yang sistematik karena melibatkan banyak orang.

Beranjak dari wacana itu, praktek yang terjadi pada negara Indonesia yang menganut sistem ideologi pancasila seolah-olah  dinodahi oleh orang–orang koruptor. Tak heran jika pakaian yang termahal di Indonesia adalah pakaian tahanan KPK, untuk bisa mengenakan pakaian tahanan KPK saja mereka harus berlomba–lomba dalam memakan uang milik negara atau milik masyarakat. Entah apa yang indah dari melakukan korupsi itu, apakah uang yang mereka dapatkan dari gaji mereka tidak cukup? permasalahan yang mudah sekali kita jumpai yaitu dalam hal pembangunan, bukan menjadi rahasia lagi untuk ditutup–tutupi.

Jika melihat pembangunan pada era sekarang ini sangatlah pesat membuat orang-orang entah yang berada dalam lembaga yang tertinggi sampai yang terendah kerap kali memainkan permainan yang begitu kotor, yaitu pengisian dana yang di berikan negara dalam pembagunan dalam saku atau kantung orang–orang yang terorganisir dalam pekerjaan pembangunan.

Sehingga hasil yang didapatkan oleh masyarakat tidak sesuai dengan apa yang di janjikan oleh pemerintah, alhasil bahan–bahan yang digunakan terhadap pembangunan dikurang–kurangi agar mereka mendapatkan keuntungan, yang bukan lagi mengutamakan kelayakan yang akan dirasakan oleh masyarakat.

Malah praktek korupsi sangat bertentang dengan nilai–nilai yang ada dalam ideologi negara Indonesia yaitu pancasila, kegiatan korupsi tidak akan pernah membawa dampak yang baik bagi kehidupan penyelenggaraan pemerintahan untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Bahkan nilai–nilai yang ada dalam Pancasila tidak dapat lagi berfungsi untuk mencerdaskan para koruptor, hal ini lah kenapa negara harus meningkatkan sumber daya manusia terhadap para koruptor.

Korupsi bukanlah suatu budaya yang teradopsi dalam kehidupan politik, sehingga masyarakat harus lebih jeli dalam memilih pemimpin yang akan memimpin kehidupan kenegaraan, bukan serta merta memilih sembarangan. Lebih tepatnya pemerintah harus lebih meningkatkan hukum terhadap pelaku–pelaku korupsi agar dapat terciptanya keadilan oleh semua masyarakat, dampak yang sangat buruk terjadi dari budaya korupsi dalam politik ialah tercapnya semua pelaku politik itu sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system

Disqus Shortname