Jumlah electoral college ada 538 dan untuk menjadi presiden seorang calon harus mendapatkan setidaknya 270. Setiap negara bagian punya jumlah 'elector' yang didasarkan pada populasi.
Ketika seseorang mencoblos, sebenarnya yang mereka pilih adalah elector ini. Elector ini sudah diketahui posisinya, apakah akan memilih Clinton atau Trump.
Yang menarik adalah, di hampir semua negara bagian (kecuali Nebraska dan Maine), berlaku prinsip the winners takes all yaitu pemenang akan mendapatkan semua jumlah elector di negara bagian tersebut. Misalnya, pemenang di New York akan mendapatkan 29 electoral votes.
Untuk mendapatkan 270, hasil di negara-negara bagian yang berpotensi dimenangkan baik oleh Demokrat atau Republik, biasa disebut swing state, sering kali menjadi penentu hasil pilpres.
Donald Trump (70) yang maju melalui Partai Republik berhasil mengalahkan Hillary Clinton (69) yang berasal dari Partai Demokrat. Sejauh ini, Trump sudah mendapatkan 276 electoral votes, melewati syarat kemenangan yakni 270 electoral votes.
Kemenangan Trump ini sungguh diluar prediksi. Pasalnya, Trump kerap mengeluarkan pernyataan yang sangat kontroversial dan seperti menjadi "olok-olok" media.
Pernyataan Trump yang paling kontroversial yakni, akan melarang imigran datang, terutama masyarakat latin, sampai berjanji membangun tembok pembatas antara Amerika Serikat-Meksiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar